Selasa, 19 April 2011

tugas softskill manajemen penjualan 2

Pembelian Secara Rasional

Secara umum Pria Dewasa, lebih mudah diyakinkan dengan data yang spesifik dan jelas, ketimbang harga atau penawaran lain.Pada dasarnya dia, akan meminta pertimbangan oranglain sebelum memutuskan membeli sebuah produk atau jasa. Pada rekan kerja, teman, tetangga,keluarga dan kemudian pada istri mereka!

Berbeda dari kebanyakan remaja,pemuda, atau wanita, pria dewasa tidak terlalu mementingkan brand, kualitas dan service.After sales lebih penting ketimbang faktor lain saat memutuskan membeli sebuah produk atau jasa
Pria Dewasa sering disebut sebagai ‘considerate buyer’ karena kemampuannya menimbang sebelum memutuskan untuk membeli dan biasanya cenderung loyal terhadap sesuatu produk atau jasa yang dibelinya. Jika targeting produk kita adalah pria dewasa,maka hendaknya kita mampu memberikan informasi yang jelas,ringkas dan padat.Kepraktisan akan menjadi acuan utama didalam penilaiannya,disamping faktor benefit tambahan.Untuk itu Faktor kredibilitas dan performance dari penjual akan sangat mempengaruhi keputusan pembelian pria dewasa.

Pembelian Secara emosional

komentar dan rekomendasi produk seperti apa yang dibutuhkan pelanggan, tergantung situasi dan jenis produk yang akan mereka beli. Ada 2 jenis rekomendasi:
1. Penilaian dan saran pemilihan produk berdasarkan Empati dan Simpati kita terhadap kebutuhan emosional/kondisi konsumen saat itu. Saran seperti ini kita berikan, ketika pelanggan dihadapkan pada keputusan pembelian produk yang berdampak emosional tinggi seperti produk fashion, kecantikan, gift/souvenir, interior/dekorasi rumah, barang kerajinan, dsb.
Biasanya produk-produk yang melipatkan keputusan pembelian emosional, dilatarbelakangi motivasi pelanggan dalam memenuhi kebutuhan untuk merasa lebih percaya diri, disayangi, dicintai, diperhatikan, dipuji, dan diterima orang lain.
Jadi untuk produk-produk ini, ketika memberi saran produk, ajak pelanggan memahami dampak dan manfaat positif produk secara emosional terhadap pelanggan. Misal, untuk pelanggan yang sedang bingung ingin membeli hadiah untuk handai taulan, ajak pelanggan memprioritaskan kesenangan orang yang akan diberi hadiah — daripada lebih mementingkan selera pribadi pelanggan sendiri. Kita menyarankan pelanggan untuk mengingat apa saja yang disenangi si calon penerima hadiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar